Kamis, 08 Mei 2014

Nasyid Patah Hati yang Membangunkan Hati


AWALNYA iseng-iseng cari di google, ah sepertinya tidak ada. Saya pun menuliskan kata kuncinya, “Nasyid Patah Hati” dan munculah beberapa nasyid yang baru saya lihat judulnya. Ternyata ada juga nasyid patah hati.

Dan sesuai dengan jenis musiknya, lagu-lagu ini memang menceritakan kesedihan ditinggalkan atau melepaskan seseorang yang dicintai. Tapi asli, memotivasi, membangunkan hati, menggugah jiwa untuk bangkit.

Berikut tiga nasyid patah hati yang membangunkan hati itu,

Wahai teman usah kenangkan
Kisah cintamu yang amat memilukan
Ditinggalkan kekasih hati
Impian hidup tiada erti lagi

Diri kecewa hampa dan duka
Derita seakan tiada hujungnya
Arah hidupmu tidak menentu
Tiada insan dapat membantu

Bukankah ini suatu dugaan
Dari Tuhan yang Pengasih Penyayang
Kita sekadar dapat merencana
Hanyalah Dia yang menentukannya

Titis air mata jangan dipersia
Curahkan hanya kepada Yang Esa
Semoga hidup kan lebih sempurna
Sinar bahagia pasti menjelma

Suburkanlah iman di hati
Selalu menginsafi diri sendiri
Tiap ujian pembuka jalan
Untuk kembali kepada Tuhan

Kemudian masih ada lagi, check this out!
Kalau di lagu ini paling senang dengan kata-kata motivasi yang puitis di lirik paling akhir. Terbaca kan?

Kau tidak seperti dulu
yang ku kenali dulu
rupa hilang seri
manakah manisnya

kau tidak seperti dulu
yang ku kenali dulu
madah tak berlagu
manakah girangnya

patah hati
jangan terdampar sepi
jangan tersungkur mati
patah hati
jangan leburkan mimpi
jangan memakan diri

bukankah Tuhan ciptakan malam
untuk beradu menanti siang
bukankah tuhan titiskan hujan
menanti limpah kemarau panjang

Nah, yang paling akhir ini tidak kalah keren. Lagu anak bangsa, kang Abay Motivasinger yang judulnya “Cinta dalam Ikhlash.” Langsung saja ini liriknya.


Dalam hampa kurasa hadirMu
Sesak dadaku menghilang
Kuterima semua keputusanMu
Dan CintaMu yang kini kudamba selalu

Kuikuti Gravitasi hati
Kupasrahkan perasaan
Hanya padaMu kubertumpu, dan meminta
Dia milikMu...Sampaikanlah Pesanku

Reff :
Tak akan lupakanmu
Tapi kuharap bisa mengikhlaskan Cinta
Karena kuyakin rencanaNya lebih Indah
Jika berjodoh kita kan disatukanNya

Tak mau hapuskanmu
Tapi kurela melepasmu kepadaNya
Karena kuyakin pilihanNya yang terbaik
Jika tak bersatu, Allah kan pilihkan jodoh yang lebih baik

“Aku mencintaimu...Tapi lebih mengharapkanNya.
Aku merindukanmu dalam doa...”

Semoga tidak membuat hati menjadi tambah galau, tambah sedih, merasa jadi orang paling menderita di dunia. Tapi menjadi bertambah keyakinan bahwa hanya Allah dan cukup Allah yang menjadi tambatan dan harapan. Karena dengan begitu Allah akan menepati janji-Nya. Hanya janji Allah yang pasti. Yakin!

Senin, 14 April 2014

Kemana Pendidikan akan Berlabuh?

gambar di sini
ACARANYA sudah lewat beberapa waktu lalu, tapi kerennya nempel sampai sekarang.

Berikut beberapa potongan kata yang disampaikan Ustadz Budi Ashari dalam acara seminar di Kuttab Al-Fatih, Pondok Salam-Purwakarta dan diramu kembali oleh pemilik blog. Hehe.

Berhenti merokok saat menjadi pengajar itu pilihan tepat nan hebat. Karena bukan menyoal halal-haram atau makruhnya. Ini soal akhlaq, moral. Karena akhlaq adalah sesuatu yang tak pernah diajarkan tapi tertanam dalam jiwa. Dan jangan salahkan anak atau generasi bangsa, jika suatu saat nanti dia merokok. Karena dalam pikirnya, orang dewasa saja melakukannya berarti tidak masalah jika akupun demikian.

Jangan pernah mengotori hati dan pikiran dengan materi. Karena hal itu hanya akan menghambat ilmu yang diajarkan. Yakinilah saat kita mengurusi urusan akhirat orang lain maka Alloh lewat perantaranya akan mengurusi urusan dunia kita.

Peradaban Islam takkan pernah bangkit tanpa Iqro'.

Guru itu harus berkarakter, mengagumkan. Karena saat Guru bisa membuat anak didiknya kagum, apapun yang Guru katakan atau arahkan akan diikuti oleh muridnya. Makanya, level keilmuan dan keimanan Guru harus lebih tinggi daripada anak didiknya.

Ini bukan tentang klaim tapi bukti dan karya. Karena Kebangkitan Islam tidak akan pernah terjadi atau lahir dari seminar-seminar, dauroh atau sekadar berteriak melafadzkan kalimat takbir. Jika di dunia saat ini belum ada yang seperti Abu Bakar, maka kita lewat ranah pendidikan akan melahirkan generasi itu. Generasi Khilafah 'alaa Minhaji an-Nubuwwah. []

Latest post, 16 Maret 2014

Minggu, 13 April 2014

Ilalang Kering

gambar di sini

Nyur, apa kabar? Lama tak bersua, tak bersuara. Ada sedikit sesak mendesak di ruang hati. Entahlah karena apa? Memendam sesuatu yang seharusnya tak ada dalam hati ini, Nyur. Sesuatu yang tak pantas disimpan, menjadi benih lalu tumbuh seperti ilalang. Lebat memenuhi ruang hati. Tapi ia terkadang kering-mati karena kemarau menjelang.

Lalu tumbuh lagi seiring gemericik air langit menurunkan berkah dari-Nya. Begitu berulang selama bertahun-tahun. Ada rasa sesak jika ilalang itu dipaksa hilang, dipangkas karena akan ditumbuhi tanaman lain. Amat takut tidak akan bertemu lagi menguningmu, gemerisik dedaunanmu.

Ah, Nyur. Aku selalu bilang bahwa tak seharusnya menyimpan benih ilalang ini. Percuma, untuk apa? Ilalang tidak akan pernah tumbuh di tanah yang gersang apalagi bebatuan.

IKHWAN PHP-in AKHWAT?

AGAKNYA judul tersebut menggelikan, bagaimana mungkin Ikhwan memberikan harapan palsu? Padahal lazimnya, Ikhwan itu adalah seorang aktivis da’wah yang aqidahnya lurus, ibadahnya benar, hatinya bersih, seluruh sendi kehidupannya selalu diniatkan semata untuk beribadah kepada-Nya. Menggapai kasih sayang sang pemilik kehidupan.

Tapi begitulah kehidupan dengan lika-likunya, begitulah da’wah dengan berbagai ranjaunya. Jika tidak berhati-hati dalam berucap, bersikap, berniat, bersiaplah masuk ke dalam langkah syetan yang beribu macam caranya. Termasuk memberikan harapan kosong, angan-angan.

Cerita cinta antara aktivis da’wah memang selalu mengundang tanya, ada apa dengan mereka? Kenapa bisa seperti itu? Mereka juga manusia biasa, betul memang. Tapi tak lantas menjadi sebuah pembelaan atas segala hal yang Alloh tak sukai.

Rabu, 01 Januari 2014

Makanya Jangan Taqlid

SEPERTI Sabtu pagi biasanya. Yang berbeda hanyalah satu, biasanya saya sudah stay di tempat cuci baju tapi kali ini saya ada di dapur, ceritanya saya hendak memasak pisang goreng sepagi itu.

Tiba-tiba saja handphone milik Emak berbunyi, nada telepon bukan pesan singkat. "Assalaamu'alaikum, oh muhun atuh bade ngiring. Antosan sakedap," tutur Emak menjawab pertanyaan dari seberang sana. Dalam hati bertanya-tanya, akan kemanakah gerangan Emak saya akan pergi dan siapakah orang yang menelepon itu?

Kamis, 12 Desember 2013

Lebih Baik Begini, Nyur

Lebih baik begini, nyur. Berpamitan meminta keikhlasan. Daripada hilang tak menjawab. Lebih menyakitkan dan membuat pertanyaan berjejalan.

Lebih baik begini, nyur. Tenang menjalani hidup. Tak ada lagi peperangan batin yang selalu meminta gencatan senjata.

Lebih baik begini, nyur. Memantaskan diri. Diridhoi Ilahi Robbii.

Lebih baik begini, nyur. Menjaga hati. Mempersiapkan kesucian diri. Menjadi yang dinanti.

Lebih baik begini, nyur. Tidak ada lagi letupan rindu yang berharap. Tidak ada lagi debar jantung yang berdegup, menunggu.

Minggu, 01 Desember 2013

Hanya 7x24 Jam

1x24 Jam
Masih berasa mimpi, mengharapkan sesuatu yang pasti?
Deg-degan, tegang, senyum-senyum sendiri
Indahnya lebih dari cinta pertama yang bersemi

2x24 Jam
Sebenarnya ada rasa tidak yakin
Yang biasa dikenal dengan ragu
Ada prasangka yang membuat impian menguap

Masih berharap selama kenyataan belum menghadap
Serahkan pada-Nya
Yakin akan kehadirannya jika Ia setuju