AWALNYA
iseng-iseng cari di google, ah sepertinya tidak ada. Saya pun menuliskan kata
kuncinya, “Nasyid Patah Hati” dan munculah beberapa nasyid yang baru saya lihat
judulnya. Ternyata ada juga nasyid patah hati.
Dan
sesuai dengan jenis musiknya, lagu-lagu ini memang menceritakan kesedihan
ditinggalkan atau melepaskan seseorang yang dicintai. Tapi asli, memotivasi,
membangunkan hati, menggugah jiwa untuk bangkit.
Berikut
tiga nasyid patah hati yang membangunkan hati itu,
Wahai teman
usah kenangkan
Kisah cintamu yang amat memilukan
Ditinggalkan kekasih hati
Impian hidup tiada erti lagi
Diri kecewa hampa dan duka
Derita seakan tiada hujungnya
Arah hidupmu tidak menentu
Tiada insan dapat membantu
Bukankah ini suatu dugaan
Dari Tuhan yang Pengasih Penyayang
Kita sekadar dapat merencana
Hanyalah Dia yang menentukannya
Titis air mata jangan dipersia
Curahkan hanya kepada Yang Esa
Semoga hidup kan lebih sempurna
Sinar bahagia pasti menjelma
Suburkanlah iman di hati
Selalu menginsafi diri sendiri
Tiap ujian pembuka jalan
Untuk kembali kepada Tuhan
Kisah cintamu yang amat memilukan
Ditinggalkan kekasih hati
Impian hidup tiada erti lagi
Diri kecewa hampa dan duka
Derita seakan tiada hujungnya
Arah hidupmu tidak menentu
Tiada insan dapat membantu
Bukankah ini suatu dugaan
Dari Tuhan yang Pengasih Penyayang
Kita sekadar dapat merencana
Hanyalah Dia yang menentukannya
Titis air mata jangan dipersia
Curahkan hanya kepada Yang Esa
Semoga hidup kan lebih sempurna
Sinar bahagia pasti menjelma
Suburkanlah iman di hati
Selalu menginsafi diri sendiri
Tiap ujian pembuka jalan
Untuk kembali kepada Tuhan
Kemudian
masih ada lagi, check this out!
Kalau
di lagu ini paling senang dengan kata-kata motivasi yang puitis di lirik paling
akhir. Terbaca kan?
Kau tidak
seperti dulu
yang ku kenali dulu
rupa hilang seri
manakah manisnya
kau tidak seperti dulu
yang ku kenali dulu
madah tak berlagu
manakah girangnya
patah hati
jangan terdampar sepi
jangan tersungkur mati
patah hati
jangan leburkan mimpi
jangan memakan diri
bukankah Tuhan ciptakan malam
untuk beradu menanti siang
bukankah tuhan titiskan hujan
menanti limpah kemarau panjang
yang ku kenali dulu
rupa hilang seri
manakah manisnya
kau tidak seperti dulu
yang ku kenali dulu
madah tak berlagu
manakah girangnya
patah hati
jangan terdampar sepi
jangan tersungkur mati
patah hati
jangan leburkan mimpi
jangan memakan diri
bukankah Tuhan ciptakan malam
untuk beradu menanti siang
bukankah tuhan titiskan hujan
menanti limpah kemarau panjang
Nah,
yang paling akhir ini tidak kalah keren. Lagu anak bangsa, kang Abay Motivasinger yang judulnya “Cinta
dalam Ikhlash.” Langsung saja ini liriknya.
Dalam hampa kurasa hadirMu
Sesak dadaku menghilang
Kuterima semua keputusanMu
Dan CintaMu yang kini kudamba selalu
Kuikuti
Gravitasi hati
Kupasrahkan perasaan
Hanya padaMu kubertumpu, dan meminta
Dia milikMu...Sampaikanlah Pesanku
Kupasrahkan perasaan
Hanya padaMu kubertumpu, dan meminta
Dia milikMu...Sampaikanlah Pesanku
Reff :
Tak akan lupakanmu
Tapi kuharap bisa mengikhlaskan Cinta
Karena kuyakin rencanaNya lebih Indah
Jika berjodoh kita kan disatukanNya
Tak akan lupakanmu
Tapi kuharap bisa mengikhlaskan Cinta
Karena kuyakin rencanaNya lebih Indah
Jika berjodoh kita kan disatukanNya
Tak mau
hapuskanmu
Tapi kurela melepasmu kepadaNya
Karena kuyakin pilihanNya yang terbaik
Jika tak bersatu, Allah kan pilihkan jodoh yang lebih baik
Tapi kurela melepasmu kepadaNya
Karena kuyakin pilihanNya yang terbaik
Jika tak bersatu, Allah kan pilihkan jodoh yang lebih baik
“Aku
mencintaimu...Tapi lebih mengharapkanNya.
Aku merindukanmu dalam doa...”
Aku merindukanmu dalam doa...”
Semoga tidak
membuat hati menjadi tambah galau, tambah sedih, merasa jadi orang paling
menderita di dunia. Tapi menjadi bertambah keyakinan bahwa hanya Allah dan
cukup Allah yang menjadi tambatan dan harapan. Karena dengan begitu Allah akan
menepati janji-Nya. Hanya janji Allah yang pasti. Yakin!